6.04.2013

Si Latin di Gang Kecil

Jadi, saya mau cerita tentang apa saja yang terjadi hari ini. Intinya hari ini adalah proposal Metode Penelitian Sosial (MPS). Tidak, saya tidak mengerjakannya seharian, saya hanya memikirkannya seharian.

Di pagi hari, niatan saya untuk datang tepat waktu di kuliah teori komunikasi yang terakhir gagal oleh mimpi aneh yang membuat saya merasa sudah bangun padahal belum. Alhasil saya datang menjelang kelas berakhir dan masih setengah mengantuk saat ada tugas menulis review tentang teori new media dan entah apa itu. Oh iya, di hari selasa, istilah selo-selone menungso (luang-luangnya manusia) tidak berlaku di semester dua ini. Ada empat mata kuliah di hari Selasa.

Setelah kuliah Sistem Sosial Politik Indonesia, saya pergi ke perpustakaan bersama Butet dan Faida. Niatnya mau melihat-lihat skripsi untuk gambaran proposal MPS. Tiba-tiba Tita datang dan bergabung. Setelah puas dan saya pusing melihat-lihat, kami kembali ke kampus lagi dengan perut lapar. Faida dan Butet memutuskan untuk segera masuk ke kelas Komunikasi Massa. Saya dan Tita langsung menuju kantin untuk makan siang, mengakhirkan masuk ke kelas. Dengan wajah ceria, kami menyanyikan lagu 'breakeven'-nya The Script. Kemudian ada yang lewat, "Wah, itu heart breaker-ku!" lalu saya melambai dan meneruskan bernyanyi. Soto kantin hari ini tidak terlalu asin, tapi kata Tita tetap saja asin.

Di kelas Komassa, saya kemudian mendapati bahwa tugas take home mulai menyerang sembarangan. Setelah dihitung-hitung ada empat tugas take home dan saya merasa pusing. Yang terakhir adalah kuliah Komunikasi Antar Manusia. Setelah beberapa minggu terakhir kuliah diisi dengan penampilan drama dari tiap kelompok, hari ini nilai individu dan kelompok diumumkan.  Kyaaaaa~ saya senang sekali karena kelompok saya ternyata memiliki nilai tertinggi dan menjadi kelompok terbaik :D Wah, nggak sia-sia saya mesra-mesraan sama Heri dan jadi istri muda teroris. Pemain terfavorit dimenangkan oleh Yesa dan Mella. Kemudian Mbak Mutia memberi kami cupcake :3

Selesai Komanus, niat saya sih mau langsung pulang dan mengerjakan MPS. Namun sayang, ajakan Butet kali ini menggoda. Ia mengajak pergi ke sebuah toko buku yang berisi buku-buku 2nd impor. Duh, saya harus apa lagi kalau nggak memilih ikut saja ke sebuah gang kecil di Sosrowijayan yang kanan dan kirinya terdapat hotel dan toko buku. Beberapa waktu lalu Butet membeli sebuah kamus italia-inggris di sana.

Saya sih hari ini tidak berniat membeli apapun. Satu dua buku yang saya taksir sudah semakin membuat saya, "yah kok.. tapi harganya..yah ini kayanya bagus tapi nggak bawa uang.." tapi hal itu sudah biasa terjadi dengan saya sampai kemudian entah apa yang membawa saya kepada sebuah rak. Di rak itu saya asal mengambil sebuah buku bersampul putih yang ternyata adalah kamus Latin-Iggris, Inggris-Latin. Kemudian saya, "Kyaaa~ butet ini kamus latin kyaaaaaa~" saya sebenarnya tidak terlalu paham juga kenapa saya harus heboh terhadap kamus Latin ini. Namun.. ini kamus bahasa Latin, Saudara. Ya tidak apa-apa, saya ingin punya saja. Mungkin akan menjadi kepuasan tersendiri ketika saya punya kamus Latin di rak buku. Sayangnya, saya tidak punya cukup uang untuk beli si Latin ini. Begitu pula Butet dan yang lainnya nampaknya tidak se-excited saya dan Butet ketika bertemu si Latin. Akhirnya, saya hanya bisa menyalahkan si Latin, kenapa saya harus menemukannya, saya kan ingin.  Setelah menyesal bertubi-tubi saya pun akhirnya pergi menuntun motor saya di gang kecil itu meninggalkan si Latin. Lain kali kalau saya sudah tidak pelit dan punya uang, saya akan kembali lagi menjemputmu ya..

No comments:

Post a Comment

Search This Blog