6.10.2013

Kenapa

Saya sudah berniat untuk membuat posting tentang saya yang sering marah akhir-akhir ini. Sayangnya Tita sudah posting duluan nih. Huh! Saya mau marah-marah lagi sajalah. Nggak paham deh kenapa saya dan Tita sering sekali berpikiran sama, kadang-kadang berkata hal sama di waktu sama. Huh! Saya marah-marah lagi sajalah.

Katanya kalau marah membuat cepat tua. Maka dari itu saya marah-marah, supaya terlihat agak tua. Saya sering dikira anak SMP sih. Iya, beneran deh begitu. Silakan aja marahin saya kalau nggak percaya. 

Sebenarnya sih saya juga nggak tau kenapa sering marah-marah akhir-akhir ini. Duh, kenapa ya. Mungkin karena cinta saya nggak berbalas. Kalau nggak dibalas yaudah sih balas sendiri aja, saya sih males ya susah-susah nunggu balasan. Yaudah terserah saya kan, nggak usah marah gitu sih. 

Baiklah, sesungguhnya saya juga nggak tahu kenapa sering marah-marah. Saya ingat kemarin saya marah-marah sendiri waktu nge-LO performer untuk acara ulang tahun Bul. Rasanya sebal sekali hanya karena dia meralat sms saya yang typo. Iya, cuma begitu. Saya jadi males ngurusin mereka padahal mereka juga nggak kenapa-kenapa habis itu. Maaf ya performer yang melihat wajah masam saya. Saya juga nggak tau kenapa saya begitu emosional mungkin kaki saya pegal. 

Saya juga kadang-kadang pengen marah-marah sendiri kalau ada orang banyak tanya. Maaf ya Tita, pertanyaanmu memang tidak banyak, hanya satu, tapi diulang. Tapi jangan takut untuk tanya-tanya sama saya kok. Beberapa hari ini saya sedang berusaha untuk mencoba mengurangi sedikit-sedikit kesal yang ada di hati. Sungguh, saya juga nggak tahu kenapa. Ini mungkin salah satu efek dari kegalauan pemilihan konsentrasi kemarin. 

Saya bukan mbak-mbak labil yang ngakunya bipolar kok, bukan kok serius. Saya juga nggak tahu, rasanya ingin sekali menerkam orang yang kelakuannya agak menyimpang sedikit di sekitar saya. Duh mbak jalan yang bener dong. Dih, ini mas-mas mandi gak sih. Dek please ya nggak usah berisik. Beberapa waktu saya ingin sekali memusnahkan dunia, tapi buat apa saya juga nggak tau. Saya juga nggak ingin menguasai dunia.

Duh, maaf ya yang beberapa hari terakhir saya marahin. Saya memang sungguh-sungguh ingin 'ngeplak' orang, nggak tahulah kenapa. Mungkin kepala ini sudah sesak menyeruak sampai ingin 'ngeplak'. Ah, nggak bener nih saya cari-cari alasan. Kalau memang dasarnya aneh mau marah-marah ya marah aja kan ya? Nggak usah cari-cari alasan deh. Iya. 

Kalau banyak yang tanya, "Sri kamu kok keliatan bahagia terus sih?" ya mungkin beberapa hari terakhir adalah jawaban dari pertanyaan yang tadinya retoris itu. Saya nggak selamanya mringas-mringis, ketawa-ketiwi,cengengesan juga kan ternyata. Yah, setidaknya saya membuktikan bahwa saya normal-normal saja selama ini. Bersyukurlah yang sempat kena marah, berarti sudah dapat bukti nyata kalau saya normal kan. 

No comments:

Post a Comment

Search This Blog