6.09.2013

Butet

Saya benci Butet.

Saya benci Butet karena dia terlalu awesome. awesome-nya pakai huruf besar ya, AWESOME! sejak kemunculannya sebagai peserta event tahunan paling kece se-Komunikasi UGM, 31 Hari Menulis, kini ia menjadi tenar bak aktris opera sabun. Pun saya tidak akan menyangsikan kepantasan dirinya untuk menjadi orang tenar karena tulisannya.

Duh, saya harus bilang apa lagi selain, BUTET KAMU KEREN BANGET! saya sampai rela memberi posting hari ke 26 ini untuk dirimu. Sudahlah tidak perlu pakai kata yang mendayu-dayu untuk bilang bahwa kamu keren sekali Butet!

Titah Asmaning Winedar. Saya suka sekali sama tulisanmu. Jangan tanyakan saya suka tulisanmu yang mana, saya suka semuanya. Saya benci sama tulisanmu, terlalu sering membuat saya terperangah. Maka dari itu saya harus membuat sekte untukmu. Kadang-kadang saya berpikir tentang apa yang ada di dalam otakmu, ah misteri.  

Butet. Mungkin saya lebay, selebay penjual kue bandung kotabaru saat mengoleskan mentega, selebay keju yang ada di dalam pukis kotabaru. Tapi kamu memang komplit istimewa seperti pukis dan kue bandung kotabaru. 

Butet. Aku benci sama kamu, gara-gara kamu saya harus berusaha makin keras supaya keren juga. Saya harus keren seperti Butet. Sesuai janji saya di twitter kemarin, saya akan ngetwit tentang menyiapkan sesaji untuk butet sampai hari terakhir 31 Hari Menulis. Ini sesaji untukmu malam ini. Pembangunan kuil sedang dalam proses perencanaan. Kitab suci sudah masuk percetakan. Butet, kamu terlalu a-we-so-me. Saya bete karena kamu terlalu a-we-so-me. 

No comments:

Post a Comment

Search This Blog