5.31.2013

Kasihan Kuda

Banyak yang berkampanye tentang pengurangan polusi udara. Semuanya untuk lingkungan dan kehidupan bumi yang lebih baik.

Saat saya sedang berjalan di antara kendaraan-kendaraan berasap di sekitar komplek candi Borobudur saya lihat beberapa delman turut mengantri. Saya sibuk menutup hidung berjalan cepat supaya tak terlalu lama menghirup karbon monoksida. Lalu, saya lihat kuda. 

Saya lihat kuda yang berwajah sedih. Mungkin ia lelah membawa manusia-manusia egois yang ingin menembus kerumun benda berasap itu. Mungkin ia lelah berdiri sedari tadi dipapar asap. Mungkin ia rindu kekasihnya yang sedang tidur di kandang. Atau, paku di kakinya hampir lepas? Kuda yang sedih.

Asap-asap kendaraan itu terus menyerang. Kuda-kuda itu tetap menunggu dengan sabar. Saya pikir, pasti kuda masa kini tak pernah sebesar kuda yang dipakai raja-raja masa lalu. Setelah itu, saya pikir kuda-kuda itu pasti tak akan hidup lebih lama. Adakah yang pernah tahu kuda terkena kanker? Saya pikir lagi, bisa saja kuda-kuda itu mengidap kanker karena menghirup karbon monoksida setiap hari dan terkena tetanus karena paku di kukunya menembus kulit. 

Apa kuda bisa kena kanker? Apa kuda bisa terinfeksi tetanus? Apa kuda bisa juling karena pakai kacamata? Apa kuda-kuda itu bahagia? Kasihan kuda masa kini. 

5.30.2013

Orang-Orang di Google

Ide pengklasifikasian ini tercetus ketika saya semakin sering mengetik nama orang lain di Google. Sebut saya kepo stalker atau semacamnya. Saya baru saja menganggap kepo atau stalker sebagai identitas ketika saya menemukan teman-teman yang secara terbuka mengaku bahwa keingintahuannya terhadap orang lain di dunia maya sama besarnya seperti apa yang saya miliki.

Saya sama sekali nggak bermaksud untuk mengkotak-kotakkan orang, namun pada kenyataanya saya bisa menemukan suatu klasifikasi tersendiri dari orang-orang yang beruntung pernah saya cari namanya di Google.

1. Orang yang biasa saja

Kalau kita mengetik nama orang macam ini, yang keluar pertama kali adalah profil facebook atau akun Twitternya. di halaman-halaman berikutnya hanya akan muncul link-link jejaring sosialnya yang bermacam-macam. Tidak ada yang menarik kecuali data diri yang terkadang mudah didapatkan jika orang itu cukup terbuka di dunia maya. Jejearing sosial yang dimilikinya pun biasanya sebatas yang wajar-wajar saja seperti Facebook, Twitter, dan blog.

2. Eksis dunia maya

Orang macam ini biasanya membuat penasaran ketika di dunia nyata, tapi biasanya malah kita tidak mendapatkan ciri-ciri orang yang kita harapkan. Orang-orang macam ini biasanya bisa bicara banyak di Twitter, blog, atau pun jejaring sosial lainnya. Jangan lupa, mereka punya segudang akun yang bahkan kita tidak tahu itu akun apa. Mereka biasanya adalah pendiam di dunia nyata yang menjadi sangat friendly di dunia maya. Ada beberapa orang di sekitar saya yang semacam ini, yang membuat saya kaget ketika bertemu aslinya karena ternyata orangnya pendiam dan pemalu.

3. Eksis Dunia Nyata dan Maya

Biasanya mengetik nama mereka karena penasaran seperti apa orang yang diperbincangkan oleh orang-orang sekitar. Untuk orang jenis ini jangan lupa mengecek formspring-nya. Biasanya mereka mendapatkan beragam pertanyaan dari yang penting sampai nggak penting. Kadang membuat kita berdecak heran karena pertanyaannya benar-benar kurang ajar. Oh iya, kita tidak perlu mengetik lengkap nama mereka karena biasanya google sudah meneruskannya sendiri. Kategori ini tidak mencakup artis-artis loh.

4. Anak Berprestasi

Tergantung orangnya masuk kategori apa dari tiga kategori di atas. Kalau sudah, tinggal tambahkan, namanya sering tertera di website-website lomba. Foto yang ditemukan adalah foto yang sedang pegang hadiah. Kadang-kadang kalau prestasinya nasional atau internasional, namanya bisa ditemukan di portal-portal berita online.

5. Eksis di Hati, Pikiran, dan Sanubari Orang-Orang Sekitar

Ini adalah kategori yang paling terakhir saya temukan. Orang-orang macam ini terkadang membuat saya terharu. Mereka yang ada di kategori ini adalah orang-orang yang sangat luar biasa dan mengesankan hingga meninggalkan kenangan tersendiri bagi teman-temannya. Nama mereka tak akan banyak ditemukan di formspring ataupun portal berita. Nama mereka akan banyak ditemukan di blog teman-temannya. Ia akan dituliskan bersama cerita-cerita pribadi yang mengesankan bagi setiap temannya. Orang macam ini, adalah orang-orang yang sangat perlu dikagumi setelah ritual kepo berakhir. Jangan pernah berhenti mengepo mereka karena siapa tahu kita suatu hari bisa juga memiliki kesan bersama mereka.

5.29.2013

Sarang Laba-Laba

Sarang laba-laba. Terjalin satu per satu, memilin-milin. 
Sarang Laba-laba, bening membuat pening.
Sarang Laba-Laba, menjerat putih bersama hitam.
Sarang laba-laba.

5.28.2013

Nyinyir

"Mbak foto yang dikumpulin foto apa ya?"

"terserah yang penting sesuai tema: *menyebut tema*"

"Oh jadi yang difoto itu harus *menyebut objek* dan *objek lainnya*"

"ya terserah yang penting sesuai tema"

"Duh mbaknya kok nggak mau kasih bocoran sih... itu keterangan foto maksudnya gimana ya?"

Menghela nafas dan membalas sms, "ya dikasih judul foto dan deskripsinya.."

"duh mbak deskripsi saya banyak.."

*karepmulah*

baru saja.

"mbak, di UGM ada acara XL yah?"

*ya mana ngerti -_-*

Kadang-kadang emang orang itu aneh-aneh ya. Ini adalah contoh sms salah satu peserta lomba foto yang sedang diadakan UKM yang saya ikuti, kebetulan saya jadi cp-nya dan sms mereka kadang ajaib-ajaib. Ini baru satu orang, lainnya masih ada yang macem-macem.. ada yang tiba-tiba curhat kuliah seharian sampai malam padahal cuma mau bilang kalau nggak bisa dateng ke tempat pendaftaran hari itu. Ada lagi yang nanya berkali-kali hal yang sama. Saya sering heran kenapa sih ada model orang-orang yang suka mempertanyakan hal nggak penting atau yang bisa dicari sendiri? Saya bukan nggak mau jawab, tapi mbok ya yang wajar aja to. Kadang-kadang smsnya biasa aja, tapi bikin emosi aja apalagi kalau tulisannya alay. tolonglah.

Maaf ya nyinyir :')

5.27.2013

Di Kebun Binatang

Pada suatu hari.. seorang anak perempuan sedang bingung.
Pada hari yang lain.. ia tetap bingung.

Ia menunggu dan menunggu
Ia menghitung bidang-bidang di bulu jerapah
Ia bergantung pada belalai gajah
terombang-ambing

Tiba masanya gajah lelah dan memberinya pada kangguru
Anak kangguru marah dan menendangnya pada mulut kudanil
Kuda nil sedang berjemur
Satu jam lagi ia masuk ke dalam air

Si anak perempuan bingung dan naik rusa .

5.26.2013

Karena Es Jeruk

Semalam, saya, butet, mbak nawang, mbak atika, mas bisma, faida, mas cahya, dan mbak nia berada di bawah hujan mendengar biksu dan bikhuni yang berdoa. Saya lihat butet terdiam di bawah payung hello kitty, saya entah melakukan apa di bawah payung besar bersama mbak nia, mbak nawang memotret beberapa hal, dan mas bisma berada di dalam jas hujan biru bersama tas besarnya.


Semuanya jadi jelek, semuanya kehujanan
Di bawah rintik hujan saya menjadi saksi bahwa prosesi ini sangat menenangkan, seharusnya, membawa sebuah kedamaian pada setiap manusia yang mendengar dan melihatnya. Saya dapat memahami apa yang hari ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan di linimasa. Waisak menjadi objek wisata. Sesungguhnya saya pun dapat dikatakan sebagai salah satu turis yang digeneralisasi oleh mereka -di linimasa- sebagai pengganggu ritual. Saya dapat mendengar bagaimana seorang bikhuni berbicara dengan mikrofonnya di tengah-tengah doanya, "tolong jangan lewat situ" atau "tolong jangan naik ke altar", dan ucapan serupa. Saya sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana kalau saya sedang sholat ied dan ada orang yang berisik banyak tingkah menonton saya. Tapi yang membuat saya begitu heran dengan orang-orang ini adalah ketika mereka ramai-ramai ber-huuu ketika diumumkan bahwa lampion tidak jadi diterbangkan hari itu karena hari hujan. Bagi saya, "kok mereka begitu sih? kok sangat penuntut sekali? kok tidak dapat memahami keadaan? kok egois."

Sebelumnya, saya berdesak-desakan di salah satu pintu masuk menuju Borobudur yang dijaga oleh polisi. Situasi yang sudah tidak bisa ditangisi, hanya bisa ditertawakan. Situasi yang terasa konyol mengingat tadi pagi saya sudah siap berangkat pukul tujuh sedangkan orang-orang yang menempel di bahu saya itu mungkin baru datang tadi ketika hari sudah gelap. Di situasi itu, saya pun tetap tak memiliki hak untuk memaksa polisi membuka gerbang. Mereka tak akan peduli kalau saya sudah berangkat sejak pagi, terlambat masuk karena harus menunggu pesanan bakmi yang tak kunjung datang, dan membeli segelas es jeruk kental seharga 8000 rupiah. Saya saja sudah merasa tak ada artinya untuk menyalahkan orang yang mungkin membuat situasi ini terjadi pada kami -tentu saja karena kekesalan saya sudah melebihi ubun-ubun. Namun, orang-orang itu berteriak minta dibukakan pintu, memaksa, dan mengeluh. Sah saja kok kalau mereka ingin melihat, tapi ya bukan begitu caranya.
Es Jeruk Fenomenal

Terlepas dari itu semua, saya bersyukur bahwa keyakinan kami untuk dapat masuk ke dalam terbayar. Setidaknya kami tidak mengamuk karena rencana matang yang telah kami idamkan sejak membuka mata di pagi hari gagal. Mungkin keadaan itu telah mengijinkan saya untuk membeli es jeruk yang mungkin terbuat dari sekilo jeruk yang harganya membuat kami terdiam bersama di sebuah warung bakmi yang katanya terkenal itu. Keyakinan yang saya tuliskan dalam buku catatan ketika orang-orang berubah air muka karena mendapat kabar bahwa semua pintu masuk Borobudur sudah tertutup setidaknya terwujud.
Bapaknya barusan bilang kalau udah nggak ada lagi pintu buat masuk ke candi. Jadi kita bangun pagi untuk makan bakmi? Akankah kita bertemu dengan biksu dan bikhuni? Makhya bilang dia sudah ada di dalam candi. Ah, tapi aku yakin kita pasti bisa menjadi saksi atas prosesi ini. 

5.24.2013

Nama Unik di Komunikasi

Saya sering sekali memperhatikan nama orang. Membaca daftar nama orang-orang yang diterima SNMPTN atau PSB SMA atau SMP adalah suatu kepuasan tersendiri. Kadang-kadang saya bisa menemukan nama-nama yang membuat saya, "duh, orangtuanya kok kepikiran sih?" bukan aneh, tapi bagus atau tidak biasa.

Di komunikasi, saya menemukan beberapa orang dengan nama unik bahkan tidak dapat dipercaya dan bisa masuk ke list on the spot mungkin. Di sini, saya tuliskan lima nama unik di komunikasi versi saya. Kelima nama unik ini hanya berasal dari nama-nama yang saya kenal saja. Tidak menutup kemungkinan kalau ada nama lebih unik yang saya belum kenal orangnya.

5. Izvestya Zidna Farkhati

Saya pertama kali kenal vesty saat ppsmb jurusan dan tentu saja sangat tidak paham dengan namanya. Saya sudah tidak paham, bukan lupa. Pertama kali lihat namanya di Facebook, saya pikir dia alay. Kedua kali melihat di kehidupan nyata, saya masih merasa asing dengan nama itu. Setelah beberapa kali melafalkan namanya, saya baru bisa membacanya dengan baik dan benar. Pernah pada suatu malam, saya harus membuat papan-papan nama untuk kelompok ppsmb dan saya yang sudah berhari-hari tidak tidur sama sekali tidak bisa mengingat namanya. Saya baru benar-benar ingat namanya setelah satu jam saya salah menuliskan namanya di papan nama. Lama-kelamaan saya baru paham kalau namanya bagus sekali, duh tapi susah sekali menghafalnya.

4. Gusti Arirang

Awalnya saya pikir mbak Gusti ini adalah penyuka k-pop fanatik yang sampai-sampai nama di social medianya seperti lagu nasional korea. Setelah sekian lama saya kemudian sadar bahwa itu nama asli. Sayangnya, saya belum pernah tanya kenapa namanya arirang.

3. Rarkyan Astungkara

Duh, ini adalah nama yang membuat saya, "Gilaaaaaa!! namanya bagus bangeeeeet!" seriuslah, saya suka sekali dengan namanya. Sebelumnya saya cuma tahu namanya mas Josh, tapi lama-lama saya tau nama aslinya Rarkyan Astungkara. Seharusnya panggilannya Rarkyan, tapi kenapa Josh? Karena... tanya sendirilah sama orangnya. Saya pernah tanya sama mas Josh tentang namanya dengan mata berbinar karena, aaaaaa namanya keren sekali. Astungkara adalah ungkapan rasa syukur dan Rarkyan berasal dari bahasa kawi. Duh, saya kok suka sekali sama namanya :')

2. Matahari Asysyakuur

Orang bernama Bintang, Bulan, atau Awan sih sudah biasa, tapi kalau Matahari kok rasanya jarang sekali dan saya baru kenal satu ini. Saya dan teman-teman sering tanya, "Mas, kamu waktu kecil dulu nggak sering sakit po?" karena kami pikir namanya berat sekali, sebesar matahari yang menyinari bumi dan membantu kehidupan manusia. Sesuai dengan pengakuannya, ia sering kali menemui orang-orang yang tidak mempercayai kebenaran namanya. Menurut saya sih, doa orangtuanya cukup terkabul karena mas Matahari itu seperti matahari yang hanya ada satu se-galaxy, sangat unik seperti namanya. Kalau tidak percaya silakan buka blognya saja di sini.

1. Muhammad Read Bismillah

Menurut saya, ini adalah nama yang paling membuat saya terkejut. Saya sih pertama tau namanya mas Bisma Hakim, sampai teman saya ngobrol sama dia untuk testimoni GC. "Siapa nih? namanya Read Bismillah? Seriusan?" dan teman saya bilang, "itu mas Bisma." Saya pikir dia menipu sampai teman saya bilang, "beneran aku baca sendiri SIM-nya." Kemudian saya terkejut dan, "Jadi, selama ini...namanya kok unik sekali..." Maka dari itu, mas Bisma menjadi orang dengan nama terunik di komunikasi versi saya.

Tolong Saya

Tolong saya. saya bingung saya harus pilih konsentrasi media atau strategis.
Tolong saya. Besok senin saya harus membuka portal akademik untuk membuat kartu rencana studi.
Tolong saya.Saya sama sekali tidak memiliki bagian yang lebih berat. saya mau dua-duanya. sungguh. setidaknya setengah dari media dan setengah dari strategis.
Tolong saya. Mungkin saya terjebak dalam ilusi mengenai kemampuan saya sendiri.
Tolong saya. Saya tidak tahu saya harus pergi kemana.
Tolong saya. Rancangan hidup saya saat baru masuk kuliah entah luntur di mana.
Tolong saya. Awalnya saya ingin masuk media, namun terjerumus pada hal-hal strategis.
Tolong saya. Strategis ternyata... memberi saya hadiah bagi salah satu rencana 'iseng-iseng berhadiah' yang saya buat dalam hidup.
Tolong saya. Media pun menggoda saya.
Tolong saya. Apa yang seharusnya saya tentukan.


5.23.2013

Pantai yang Kuno

Hari ini saya melarikan diri sebentar. Saat membuka mata tiba-tiba saya sudah mendapatkan setumpuk pesan singkat mengenai pekerjaan. Menit-menit kemudian saya merasa tidak tahu harus mengerjakan yang mana dulu. Kemudian eyang saya mengajak pergi ke Gunung Kidul, tapi saya pikir saya harus selesaikan semuanya. Ketika mobil sudah beranjak pergi menyusuri jalanan yang begitu panas dan saya sedang menyuap sepotong wortel ke mulut, saya berlari, kemudian, "stop! aku ikut ya!" Yang terjadi selanjutnya adalah saya pergi ke Gunung Kidul entah mau apa.

Eyang saya sebenarnya tidak tahu mau apa. Katanya hanya ingin nostalgia karena Gunung Kidul menyimpan sebagian kisah besar dalam hidupnya. Berhubung kami sedang membawa, sebut saja saudara, yang sedang liburan maka eyang saya memutuskan untuk pergi ke pantai Baron. Duh, saya merasa kuno sekali masih pergi ke pantai Baron saat kini sedang ngetren pantai-pantai baru berpasir putih di Gunung Kidul. Maklumlah, memang niat awalnya bukan ke pantai dan waktu sangat terbatas jadi kami putuskan ke Baron sebentar, sekadar menengok dan melihat. Saya juga penasaran apa masih ada yang pergi ke pantai Baron. Dan jawabannya adalah masih. Meskipun tidak banyaka karena memeang bukan hari libur, namun beberapa orang masih terlihat mandi di sana. Wah, saya nggak paham deh soalnya pasirnya kotor dan airnya coklat :( 

sebentar ya fotonya akan saya susulkan beberapa saat lagi :D 

5.22.2013

Senja


Senja. Saya pikir kini semakin banyak yang mencintai senja. Akhir-akhir ini saya sering melihat pemuja senja. Ada yang menganggapnya ketenangan. Ada yang menganggapnya sebagai sebuah pergantian cepat antara siang dan malam. Senja adalah istimewa. Bagi saya, senja sangat istimewa karena membuat saya berlari-lari untuk mencuri senja sebelum ia ditelan malam dan dihajar sinar rembulan. Senja itu selalu berubah, kadang ia indah, kadang ia muram. Beberapa kali ia merah jambu, di hari lain ia serupa lembayung. Senja selalu terlihat baik hati. Pecahan kaca yang tajam pun tak akan mengubahnya menjadi terlihat keji.

5.21.2013

Wacana

Tak ada yang lebih mudah dari berwacana. Wacana untuk membuat ini dan itu. Wacana untuk pergi ke sana dan ke mari. Teman-teman saya sering sekali berkata, "Jadi nggak nih? jangan cuma wacana loh..," pada setiap rencana tidak-tidak yang kami gulirkan.

Baru saja saya membuka draft di blog ini. Beberapa tulisan yang mungkin brilian, mungkin biasa saja, atau mungkin memuaskan diri sendiri ketika diposting hanya tersimpan sia-sia sebagai wacana. Wacana yang tidak dapat saya lanjutkan kata-katanya. Saya sudah luput dari ide-ide yang saya kaitkan  pada tulisan-tulisan itu. 

Ada begitu rupa wacana yang pernah terungkap dari mulut saya, tertanam dalam benak saya, dan terselip di pikiran saya. Kebohongan pada diri sendiri adalah hal terbesar yang saya rasakan ketika meninggalkan wacana-wacana itu di ujung waktu yang tak akan kembali. Wacana-wacana yang tertumpuk wacana-wacana baru. 

Malam ini, saya merasa diingatkan kembali oleh orang-orang terdekat saya. Mencatat, adalah hal yang sudah sejak lama saya sadari sebagai hal yang penting. Mencatat hal detil di sekeliling adalah salah satu cara untuk menuntun kepada inspirasi. Ide sekecil apapun juga perlu dicatat, saya pernah menyadari itu. "Soalnya ide itu nggak bisa muncul sebagus ide pertama," kata Ardy baru saja. Kesadaran saya seolah terhambur keluar, saya ingat saya pernah menyadari hal demikian. Namun, saya sering sekali luput melakukannya. Tita juga berkata hal serupa. 

Mencatat. Hal yang perlu saya mulai lagi hari ini. "Jangan pokil buat yang satu ini..," pesan Tita. Saya memang merasa perlu menuliskan hal-hal yang terjadi di dalam hidup saya, bagi saya kenangan akan hilang bila tidak ditulis. Sayangnya, saya lupa bahwa yang belum terjadi sangat perlu ditulis supaya kenyataan segera merekamnya.

5.20.2013

Ternyata Sulit

Tahun lalu, saya pergi ke karimun jawa (cerita seriusnya kapan-kapan saja ya..) lalu saya bersemangat untuk mengganti foto di jejaring sosial. Itu, foto-foto bawah laut. Foto-foto bersama karang yang indah. Namun sayang, ternyata menyelam tak semudah yang saya bayangkan.

Kalo ini sepupu saya. Dia jago sekali, bahkan bisa berbagai gaya seperti ini. Sedangkan saya sama sekali tidak menemukan foto saya yang merepresentasikan bawah laut. Sedih ya :( 



5.19.2013

Asik Sekali

Ketika kepalaku mendongak dan melihat langit
Angin berhembus seolah tak akan berhembus lagi esok hari

Di sana, di dekat kakiku mereka berteriak, "sri udah sri!!" "sri asik po?"
Kehebohan itu dimulai ketika saya tahu ternyata mobil mbak Lintang bisa dibuka atapnya
Mungkin, itu adalah tingkatan pertama untuk mendeskripsikan terbang.
Melaju kencang dan menghantam angin.

Saya senang melambaikan tangan ke rombongan mobil di belakang
Saya senang ketika saya berteriak, "Mau makan dimana e?" dan mereka kaget
Kaget dan mencari sumber suara.

Sampai akhirnya mbak Lintang bilang
"Sri udah sri! tak turunin loh kamu"
Tapi mobilmu keren sekali mbak, aku mau naik lagi.
Boleh ya?

5.18.2013

Besok lagi ya~

Hari ini Endah N Rhesa di Kridosono. Saya berniat menonton sayangnya tidak punya teman padahal itu acara SMA saya. Kemudian saya bertanya pada teman, dan dia menjawab, "Wah, aku nonton Mocca jee.." Oh iya, kemudian saya ingat kalau ternayata ada event yang ngundang Mocca malam ini, sayangnya saya juga nggak beli tiketnya. Saya pikir saya tidak punya teman.

Kemudian, saya dapat sms dari mbak sekar Bul, "Ada yang mau liputan konser GMCO? malem ini di TBY," sayangnya saya sedang di jalan menuju B21 dan terlambat menjawab sehingga mendapat jawaban, "Kalah cepet kamu :D" wah sedih sekali, padahal sebelum membalas sms saya dikasih tau, "wah lumayan lho liputan GMCO, bagus banget, ada Adie MS juga," apa boleh buat, saya terlambat sih.

Baiklah, kemudian saya pasrah. Saya akhirnya kumpul saja di Bul. Sampai maghrib dan saya kelaparan. Karena semua kelaparan, kami pergi mencari makanan. Tempat makan awal yang direncanakan ternyata sudah habis dan pegawainya bilang, "kalau besok pagi menu seperti biasa ada lagi.." andai lapar bisa ditunda. :') Kami butuh makanan yang tidak menunggu lama, maka kami pergi ke warung sate padang. Di warung sate padang ada seorang taruna akmil yang bawa pisau kemana-mana.Ya sudah. Nampaknya saya hanya diijinkan Tuhan makan sate padang dan nyinyir kepada taruna akmil itu saja malam ini.

---

Jadi, penyesalan saya di malam minggu sia-sia karena endah n rhesa dan mocca manggungnya hari minggu........ jadi, sedari tadi saya menyesali hal yang tiada ya... oh yaudah sih. jadi malu -___- pantesan nggak ada yang nanyain saya berangkat atau nggak. oh yaudah sih... padahal udah dijaiin posting #31HariMenulis segala lho. yaudah deh.. yaudah.. 

5.17.2013

Renyah

Aku bosan
Berputar-putar hingga lelah
Melihat mereka bercengkerama bagai gelombang tak beraturan

Ia mengaduk-aduk kuali berair coklat kuning
Gelembung-gelembung besar pecah
Melompat pada permukaan tanah
Bongkah-bongkah putih coklat
Terkulai kaku di atas jalinan bambu

Kulihat seorang anak tertawa di sana
Di hadapan jajaran kuali kecil
Di bawah payung warna-warni
Membeli serabi

Hari ini panas sekali
Lebih baik aku mencari tahu apa yang ada di bawah sana
Sebuah ember bercairan kental putih pekat
Aku mendekat dan menciumnya
Seketika, ia, si pengaduk kuali datang
Memasukan benda perak yang kemudian membawaku
Membawaku meluncur dan tercebur ke dalam cairan coklat kuning bergelembung
Ternyata di sini lebih panas.














Pada suatu sore di sebuah pasar, kami membeli sebungkus gorengan dan tertawa. Seekor lalat terbalut tepung renyah ikut terbeli. 

5.16.2013

Anak Rumahan

Dulu, saya ingin sekali kuliah di luar kota. Karena bosan dengan Jogja. Karena Jogja sempit sekali. Karena saya dan Jogja sudah tidak berjarak.

Dulu saya pernah ikut sebuah workshop dan katanya,  untuk membuat deskripsi yang baik, kita membutuhkan jarak. Semacam kalau kita lihat gambar kita perlu zoom out. Kalo zoom in nggak bakalan tau itu gambar apa. Dan begitulah yang saya pikirkan saat ingin kuliah di luar kota, biar bisa menghayati Jogja meskipun jarak yang dimaksud tadi tidak selalu jarak secara harafiah. Namun, ketika tiba masanya saya tidak dapat pergi dari jogja saya pasrah saja kemudian. 

Ketika awal-awal masuk kuliah saya ingin sekali jadi mahasiswa luar kota. Rasanya memulai petulangan baru pasti asik ya :') kalau tidak, ya maafkan, kan saya juga nggak tau. 

Satu hal yang paling terasa bedanya antara mahasiswa rumahan dan mahasiswa kosan. Mahasiswa rumahan seperti saya pasti sering ijin pulang karena dicariin ortu. Padahal, saya masih perlu ada di luar untuk menyelesaikan beberapa hal, tapi daripada nggak enak hati karena jarang di rumah jadilah saya pulang. Jadwal kuliah yang nggak pasti juga bikin acara kumpul dan lain-lainnya menjadi semakin larut. Tugas kelompok yang menumpuk juga bikin saya harus tetep stay di luar rumah. Kalau saya terusin dari pagi sampai malam, saya nggak enak hati juga. Jadi, kadang-kadang saya harus menyortir beberapa acara untuk menggantikannya dengan family time. 

Memangnya keluarga saya di rumah terus apa? nggak kok, malahan keluarga saya baru lengkap sehabis maghrib karena semua orang baru resmi pulang jam segitu. Sayangnya, banyak acara yang waktunya jam 7 malam dan seterusnya. Mungkin bagi yang ngekos, itu waktu yang sangat free, tapi bagi saya setor muka di rumah yang paling ngefek itu ya jam segitu meskipun saya sudah di rumah siang harinya. Orang tua saya sebenarnya santai saja kok kalau saya pulang malam, asal jelas dan akhir-akhir ini juga sudah memaklumi. Saya saja yang nggak enakan hati.

Bagian yang paling menyedihkan dari menyempatkan pulang ke rumah adalah semua orang meninggalkanmu pergi. Apalagi saat saya merasa saya harus ada di rumah karena beberapa hari ini lebih banyak di luar, tapi sampai di rumah, rumahnya gelap,semua orang pergi. Ya sudahlah. 

Katanya jadi anak kos itu kelebihannya bisa ngatur uang, bisa ngatur waktu, bisa ngatur hidup yang sesungguhnya, tapi jadi anak rumahan juga nggak jauh beda, yang paling susah gimana caranya ngatur waktu biar bisa dapet momen bareng keluarga dalam waktu yang berhimpitan dengan kegiatan sehari-hari. Semangat ya anak rumahan! Jangan bangga kalau nggak pulang dan nggak dicariin. 

5.15.2013

Teman Berlendir

Saya punya teman yang sangat istimewa. Begitu istimewanya, ia saya jadikan sebagai posting pertama #31harimenulis. Keistimewaanya membuat saya menulis posting semacam ini. Ia berambut lebat dan sangat panjang. Beberapa orang menyebut rambutnya sebagai 'hutan'. Akhir-akhir ini rambutnya dipotong dengan model masa kini. Ia menjadi cantik dan tidak hutan.

Jujur saja, saat pertama kali melihatnya saya tidak tertarik untuk mengenalnya lebih dalam. Ah, pasti orangnya begini begitu dan begini begitu, pikir saya. Namun, ternyata tidak. Kami secara tidak sengaja menjadi begitu dekat. Bahkan kami pun tidak pernah tahu kenapa menjadi sangat dekat. Mungkin memang berjodoh karena kadang-kadang kami memikirkan dan mengatakan hal yang sama persis. Mungkin kebetulan juga.

Hingga hari ini, hidup saya sangat dipengaruhi olehnya. Kalau tidak kenalan dengannya,mungkin saya tidak pulang jam delapan malam ini. Kalau tidak kenalan dengannya, mungkin saya tidak begitu bahagia di komunikasi. Kalau tidak kenalan dengannya, mungkin saya entah jadi mahasiswa macam apa walaupun sekarang juga masih mahasiswa-macam-apa. kalau tidak kenal dengannya, mungkin saya tidak bingung pilih konsentrasi media atau strategis.

Beberapa minggu ini saya memanggilnya wanita bekicot. Kenapa bekicot? karena sebelumnya sudah ada wanita ular. Hal lain yang memunculkan istilah bekicot salah satunya karena ia sering membuat iri. Kadang-kadang saya dan teman saya sering merinding seperti sedang melihat bekicot ketika ia menceritakan tentang beberapa hal. Oh, tapi kalau dipuji ia suka mengelak."Ah apa sih? biasa aja kali. kalian iri sebelah mana sih?" ujarnya seperti bekicot yang sedang sembunyi di dalam cangkang. Pujian adalah serangan,bekicot sembunyi jika ada serangan, ia mengelak bila dipuji. Ia wanita bekicot.



Namanya Alia Nur Fitra, panggilannya Tita. Jangan tanya kenapa karena ku tak tau~ Jangan panggil Fitra karena nama itu menyimpan masa kelam baginya. Semoga ia menjadi semakin keren.

5.11.2013

Concert Hall

Baru saja menonton pentas besar teater Jubah Macan untuk kedua kalinya. Seperti biasa saya tidak bisa diam saat menonton. Komentar sana-sini, berlaga punya pengalaman segudang untuk bisa mengkritisi ini itu. Memparodikan setiap adegan yang dilakukan pemain, padahal mungkin dulu adegan saya lebih konyol dan aneh. Menonton penbes bersama teman-teman seangkatan mau tidak mau memaksa untuk bernostalgia pada masa lalu. Malam ini Ipung bilang, "kostum pentas ini bikin pemainnya jadi keliatan cantik ya.." dan segera saya timpali, "iya.kalo penbes kita dulu bajuya compang-camping, jadi pengen pentas yang bajunya bikin keliatan cantik, pentas lagi yuk." Di setiap adegan mengagumkan ringga pasti bilang, "aku kangen pentas, pentas lagi yuk" dan saya hanya bisa menjawab, "langsung pentas tapi, langsung senang, nggak usah latian, aku mau"

Saya kemudian menyadari saat tirai panggung menutup untuk pergantian scene. Pentas besar itu once-in-a-lifetime experience. Saya sadar setelah memikirkan adegan yang harusnya begini begitu, pemain yang harusnya berdiri di sana bukan di situ, cerita yang seharusnya begitu, atau apapun yang perlu dikoreksi. Saya pikir, koreksi itu tak lagi perlu karena yang disuguhkan malam itu adalah yang terbaik dan tidak akan terulang untuk perbaikan. Adegan-adegan itu, scene-scene itu, kisah-kisah itu, akan tertinggal di dalam kotak besar yang tertutup tirai di panggung itu, selamanya. Saya sadar bahwa setiap kali tirai itu tertutup dan setting-nya berubah waktu sedang berjalan meninggalkan yang lalu, disimpan di dalam gedung concert hall, tidak akan diulang -kecuali pentas dua hari, itu pun akan berakhir.

Bahagia

Bagian  favorit saya pada setiap pentas besar adalah scene terakhir. Saya dan teman-teman saya benar-benar ingat perasaan itu, saat berada di scene terakhir. Scene terakhir adalah scene yang memiliki energi paling kuat, penghabisan. Scene terakhir mewakili kebahagiaan setiap pemain, merepresentasikan impian jangka pendek mereka. Euforia yang tiada duanya bagi saya hingga saat ini adalah alasan datangnya energi kuat itu.

Jika ingin melihat bahagia yang sebenarnya, nikmatilah scene terakhir hingga pemain selesai menyanyikan lagu  Indonesia Raya usai pentas. Selebrasi yang paling membahagiakan, saat seluruh lampu concert hall menyala, memakai kostum, tapi jati diri sudah kembali lagi, bukan bermain peran. Euforia yang menghapuskan bulan-bulan lalu yang penuh keluhan dan hasrat minum es serta makan gorengan yang tertahan. Euforia yang membayar pengorbanan waktu yang begitu sulit. Scene terakhir dan menit-menit selanjutnya adalah kebahagiaan yang sesungguhnya. Kebahagiaan yang tak hanya datang dari berkantong-kantong plastik es krim yang dibagikan. Kebahagiaan yang boleh dibayar dengan suara serak esok paginya.

5.09.2013

Etika Kepo

Kepo orang keren itu wajib. Apalagi yang masuk dalam kategori dewa.
Kepo nama orang random yang nemu di tempat umum juga boleh kok.
Kepo cewek cantik boleh, jangan lupa dicari gosipnya.
Kepo cowok ganteng boleh, jangan lupa dicari blognya, siapa tau keren.
Kepo gebetan nggak dilarang, boleh banget kok.
Kepo sahabat dan teman-teman itu nggak sopan.
Kalo suka sama sahabat itu paling menyiksa. Beban moral.
Kalo ngepo nggak enak hati, duh tapi suka. gimana?

Katanya


Katanya KRS tanggal 27 Mei 2013. Katanya mahasiswa komunikasi harus memilih konsentrasi media atau strategis di semester 3. Katanya sih ambil komstra apa komed sama aja, sama-sama bisa jadi S.I.P. Katanya sih, kalo komed banyak ketemu bang Abrar loh. Katanya lagi, kalo komstra ketemu mas rizal loh. Katanya nggak apa-apa ambil salah satu nanti juga bisa sit in. Katanya sih dulu nggak usah ambil komed apa komstra. Katanya kalo nggak suka PR ambil komstra oke aja kok, tinggal masuk kelasnya kerjain tugas terus udah deh. Katanya kalo masuk media banyak kerja individunya. Katanya ada yang salah pilih konsentrasi. Katanya ada yang nge-mix konsentrasi, ambil mata kuliah sesuka hati. Katanya aku anak media. Katanya aku anak strategis. Katanya terserah aku, ikuti kata hati.

 kata Tita, "Kamu jadinya komstra atau komed?"
 Kata velina, "kamu strategis" tapi kata velina lagi, "eh nggak sebenernya kalo tak liat kamu media"
 kata faida,"kamu komed bisa komstra bisa"
 kata bellanita, "kamu pasti pilih strategis"
 kata wiwin, "wajahmu media"
 kataku,"nggak tau tuh, belum milih, mau ambil 200 sks aja deh"

Search This Blog