6.25.2012

Coklat dan Ramayana

Kebetulan sepupu saya,Tristan, lagi liburan ke Jogja dan dia sudah menagih-nagih janji saya buat mengajak dia ke pabrik Cokelat Monggo yang terletak di daerah Kotagede,alhasil saya dan eyang saya membawa dua anak kecil bawel (adik saya dan Tristan) ke sana naik.....Transjogja. Jadi, Transjogja itu salah satu solusi transportasi kalau lagi di Jogja, Transjogja ini sistemnya mungkin hampir sama kaya Transjakarta yang berhenti di titik-titik tertentu, salah satunya di Malioboro, Transjogja ini punya tiga tempat pemberhentian di sepanjang jalan Malioboro.

Kami turun di shelter Transjogja yang ada di Malioboro. Rencana awalnya mau ganti jalur sampai shelter Kota Gede,tapi tiba-tiba tercetus ide naik andong dari Malioboro sampai Kotagede. -Buat yang belum tau, andong adalah istilah yang dipakai di Jogja buat menyebut dokar atau kereta kuda.- Naiklah kami ke atas andong setelah deal dengan harga 40.000 rupiah dari Malioboro sampai Kotagede.  Perjalanan naik Andong dari Malioboro memakan waktu sekitar tiga puluh menit.

Sampailah kami di pabrik cokelat Monggo setelah melewati jalan-jalan di Jogja dan melihat si kuda pipis di perempatan yang membuat para pengendara motor mengangkat kakinya karena mengalir kemana-mana.
Pabrik Cokelat Monggo letaknya ada di belakang pasar Kotagede di depan Makam Raja-Raja Mataram. Bangunannya adalah bangunan yang masih bernuansa kolonial dan tidak terlalu besar, tapi halamannya cukup luas. Di sini kita bisa melihat proses pembuatannya dan membeli cokelat dengan harga diskon.

Buat yang belum pernah liat cokelat Monggo,jadi, kalau di Garut ada cokelat isi dodol,di Jogja ada Cokelat Monggo ini. Rasanya ada macam-macam,yang paling unik cokelat pedas dan rasa jahe, kalau favorit saya sih yang cokelat isi mangga :) Cokelat Monggo ini didirikan oleh seorang berkebangsaan Belgia yang merasa prihatin dengan kurangnya kualitas coklat yang ada salah satu negara penghasil coklat ini.

Selesai mengunjungi pabrik cokelat, kami mengunjungi situs Watu Gilang yang terletak sangat dekat dengan Coklat Monggo. Watu Gilang ini adalah petilasan Sri Sultan Hamengku Bhuwono I yang berupa batu berbentuk kotak,dahulu kala biasa digunakan untuk tempat raja bersemedi. Di bagian pinggir batu ini terdapat cekungan yang ternyata konon ceritanya adalah bekas kepala Ki Ageng Mangir yang dibenturkan raja karena ia adalah menantu sang raja sekaligus pemberontak.

Ternyata di daerah sekitar Pabrik Cokelat ini sepi angkutan umum seperti becak dan andong jadi disarankan kalau tidak naik kendaraan pribadi lebih baik meminta supir,kusir,atau tukang becaknya menunggu ya.


Sendratari Ramayana 

Malamnya kami menonton Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. Malam itu kami memilih jadwal pertunjukan yang memainkan lakon 'Anoman Obong'.Lakon yang ini cukup istimewa karena nggak setiap pementasan ada bagian Hanoman membakar hutan dan benar-benar ada jerami yang dibakar disaat pertunjukan.

Lakon ini mengisahkan tentang Shinta yang diculik Rahwana karena menganggap Shinta adalah titisan Dewi Widowati yang dicintainya, Shinta berhasil dibebaskan oleh Hanoman, tetapi Rama menyangsikan kesucian Shinta setelah diculik oleh Rahwana, Shinta membuktikan keuciannya dengan membakar diri, namun dirinya tidak terbakar karena dia masih suci dan Rama pun akhirnya mau menerimanya kembali.

Sendratari ini benar-benar tanpa dialog jadi ceritanya benar-benar dipresentasikan dari gerakan-gerkan para pemainnya.Lakon yang paling populer sih ya lakon 'Anoman Obong' ini dan nggak setiap hari ada 'Anoman Obong' jadi, harus benar-benar memperhatikan jadwalnya kalau mau nonton lakon tertentu. Harga tiket masuknya bervariasi dari yang menonton langsung di depan atau dari tribun bagian samping, kalau kemarin saya menonton di dekat VIP yang benar-benar lurus di depan pertunjukannya, harga tiketnya 100.000 rupiah dan nampaknya masih bisa lebih murah kalau menggunakan paket pelajar. Pertunjukan dimulai jam 19.30, jangan sampai terlambat ya :) 


anak asyik
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti #TravelAsyik dari http://anakasyik.com berhadiah jalan-jalan bareng @TrinityTraveler. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.

6.23.2012

Makanan Enak part.2 (Mid-East)

Sesuai posting beberapa bulan yang lalu yang nyeritain tentang liburan saya setahun yang lalu (aduh,udah lama banget ternyata -_- ) Saya mau tunjukin beberapa makanan yang berasa khas timur tengahnya yang akhirnya bisa saya temukan di Mekkah.

1. Chicken Broast   
    Penampakan awalnya cuma kaya ayam goreng tepung macam McD atau KFC gitu,bahkan awalnya waktu lewat di depan tokonya saya pikir juga cuma Fried Chicken biasa tapi merknya Arab sampai akhirnya saya dikasih tahu sama pemandu rombongannya kalo itu beda nggak kaya ayam goreng biasa. Ternyata bener juga,rasanya rempah banget di balik kulit tepungnya itu, dalam satu kemasan alumunium foil itu isinya kira-kira ada tiga potong ayam, kentang goreng, saus tomat,dan saus bawang. Yang bikin beda adalah makannya pake roti bulat pipih namanya khubuz, kalau saya beli di gerai broast sebelah hotel saya dapat khubuz sekitar tiga sampai lima lembar tapi kalau beli yang di seberang jalan nggak dapet khubuz tapi dapet dua roti burger. Ini salah satu alternatif kalo sudah sangat bosyaaaan dengan makanan hotel yang sama kaya di Indonesia tapi kadang-kadang rasanya absurd itu.

2. Mammoul
Jadi,mammoul itu semacam kue kering yang bahan dasarnya kurma dan bentuknya macem-macem. Mammoul salah satu alternatif oleh-oleh dari Arab gitu sepertinya. Saya menemukan mammoul pertama kali di mall di bawah Hotel Hilton Mekkah,dijual per gram, paling sedikit bisa beli 250gr kalau saya ga salah. Selain di toko kue itu ternyata Mammoul banyak dijual di Supermarketnya Arab namanya Bin Dawood, kalo di Mekkah ada di bawah Hotel Hilton juga. Mammoul yang dijual di Bin Dawood bentuknya udah ada di dalam kemasan bermerk gitu,tapi kalo saya kok nampaknya lebih suka yang bisa pilih sendiri ya, soalnya bisa icip-icip juga :))

3. Samosa
http://riteshjsr.wordpress.com/2011/10/16/jamshedpur-and-the-humble-samosa/
http://riteshjsr.wordpress.com
Kalo ini sih mungkin di Indonesia udah sering ditemuin tapi beda versi.Samosa ini sejenis martabak tapi kecil-kecil dan segitiga. Isiannya sayur-sayuran gitu juga,tapi jujur saja rasanya ada sesuatu yang bikin makanan ini terasa asing, entah isinya daun apa atau diberi bumbu apa. dan ternyata foto samosa hilang entah kemana ._.





 4.Gahwa
Ini nih yang paling saya inget. Saya minum minuman ini waktu lagi di Masjidil Haram nunggu waktu Isya setelah sholat Maghrib. Jadi,kalo di sana setiap hari Hari Kamis atau Senin banyak yang yang bagi-bagi makanan,mungkin karena banyak yang puasa. Kebanyakan sih bagi-bagi kurma, coklat kecil-kecil gitu,atau kacang.
Nah, kalo yang satu ini gara-garanya saya duduk di depan serombongan ibu-ibu yang ternyata sekeluarga dari Kuwait, mereka bawa perbekalan lengkap macem piknik gitu dan bagi-bagi ke orang di sekitarnya. Awalnya sih eyang iseng-iseng ambil foto anak-anaknya yang lucu-lucu gt,eh trus ibu-ibunya malah pada ikut pose dan nawarin kita gahwa itu. Mereka ngajak ngobrol juga,tapi kita ga paham-paham karena mereka tetep pake bahasa mereka sendiri dan susah banget diajak ngomong pake bahasa Inggris. Sejauh yang saya tangkep mereka dari Kuwait,mereka terdiri dari ibu,anak-anaknya,dan cucu-cucunya.Satu lagi,mereka punya pembantu namanya Siti dari Indonesia di rumah mereka di Kuwait.
Gahwa ini sepertinya minuman dari kacang-kacangan gitu. Ada rasa-rasa Hazelnut di dalem minuman ini, rasanya agak aneh tapi seger banget,serius,bikin capek ilang,semacem jamu gitu sepertinya. Kalo yang ini saya gatau belinya di mana, deketin aja orang satu-satu kalo pas lagi sholat di bagian luar Masjidil Haram, siapa tau ada yang lagi bagi-bagi gahwa :))

Wah ternyata cuma ini aja yang bisa saya temukan di sana.. semoga bisa kembali kesana lagi buat coba makanan yang lain :D dan tentu saja ibadah lagi.amin.

Search This Blog