5.17.2013

Renyah

Aku bosan
Berputar-putar hingga lelah
Melihat mereka bercengkerama bagai gelombang tak beraturan

Ia mengaduk-aduk kuali berair coklat kuning
Gelembung-gelembung besar pecah
Melompat pada permukaan tanah
Bongkah-bongkah putih coklat
Terkulai kaku di atas jalinan bambu

Kulihat seorang anak tertawa di sana
Di hadapan jajaran kuali kecil
Di bawah payung warna-warni
Membeli serabi

Hari ini panas sekali
Lebih baik aku mencari tahu apa yang ada di bawah sana
Sebuah ember bercairan kental putih pekat
Aku mendekat dan menciumnya
Seketika, ia, si pengaduk kuali datang
Memasukan benda perak yang kemudian membawaku
Membawaku meluncur dan tercebur ke dalam cairan coklat kuning bergelembung
Ternyata di sini lebih panas.














Pada suatu sore di sebuah pasar, kami membeli sebungkus gorengan dan tertawa. Seekor lalat terbalut tepung renyah ikut terbeli. 

No comments:

Post a Comment

Search This Blog