1.01.2013

Teh Celup

Dan akhirnya badai matahari itu tidak jadi menerpa bumi.

2012 adalah tahun yang sangat kontroversial bagi seluruh penduduk bumi, tapi nyatanya 2012 mampu menyelesaikan tugasnya di tanggal 31 Desember, bukan tanggal 21 Desember. Ah, jangan-jangan suku maya itu typo.

Ada banyak yang saya dapatkan di tahun yang februarinya ada 29 ini. Saya sebut tahun ini tahun teh celup, rasanya instan.

Awal tahun diisi dengan semakin tingginya tingkat kerisauan akademik seiring dengan mendekatnya Ujian Nasional. Saya ingat bagaimana saya menghadapi Ujian nasional dengan semangat yang standar-standar saja. Kemudian, badai kerisauan semakin kencang usai terisinya semua lembar jawab Ujian Nasional. SNMPTN datang menerpa. Saya ingat bagaimana saya terengah-engah di kawasan Kotabaru, bukan karena lari-lari, tapi sibuk belajar.

Tidak seperti yang lainnya, saya adalah petarung SNMPTN tulis sejati. Saya tidak pernah berharap dari seleksi undangan. Bukan karena sombong, tapi sepenuhnya sadar kalau kualifikasi saya tidak akan pernah lolos. Pada pendaftaran SNMPTN tulis cita-cita saya untuk pergi dari Jogja terpaksa hilang karena satu dan lain hal. Di awal bulan Juli, apa yang disebut sebagai tangis kebahagiaan terjadi begitu saja di depan layar laptop yang menampilkan kabar gembira bahwa saya diterima di UGM. Pencapaian yang cukup membahagiakan di tahun ini, tenaga saya tidak terkuras sia-sia oleh pensil 2B. Entahlah saya harus bilang apalagi, tapi ini rasanya adalah inti dari kehidupan saya di tahun ini.

Setelah itu, hidup saya mengalami transformasi yang cukup mengesankan. mengesankan? meninggalkan kesan yang cukup tidak menyenangkan sekaligus sangat membahagiakan. Diawali dengan masa ospek yang disebut ppsmb. Hingga pada akhirnya saya hidup mapan di kampus sebagai mahasiswa normal. Sebagai mahasiswa baru yang normal, saya pun mendaftar UKM. Syukurlah ada UKM yang mau menerima saya, Surat Kabar Mahasiswa UGM Bulaksumur.

Banyak hal yang terjadi setelahnya. Saya menemukan teman-teman baru yang menawarkan hal-hal baru. Entah bagaimana caranya, saya bertemu Tita, sejenis manusia yang kadang-kadang punya pikiran yang terkoneksi sama saya. Dialah yang memberi rasa pada teh celup saya. Misalnya saya tidak bertemu dengannya, mungkin saya masih jadi manusia yang biasa saja.

Ikut Pinashtika adalah pengalaman baru yang sangat asing bagi saya. Kalau tidak bertemu Tita, mungkin saya juga tidak akan berpikir untuk benar-benar ikut kompetisi ini. Sejenis pertarungan kelas dewa. Walaupun kami akhirnya tidak menang dan hanya berakhir dengan membeli minuman berkumis, tapi kami menganggap ini sebuah kemenangan besar, sebesar baliho pinasthika yang terpampang di perempatan jalan. Kami berhasil mengalahkan rasa penasaran kami tentang bagaimana rasanya memasukan karya ke sekretariat pinasthika.

Kami pun kemudian bertekad ikut Gala dinner di acara awarding night sebuah kompetisi. Caraka adalah kompetisi yang selanjutnya kami niatkan sebagai kompetisi yang gala dinner-nya dihadiri oleh kami. Inilah salah satu alasan tahun ini menjadi terasa begitu instan, karya saya, Tita, dan Ikas secara mengejutkan masuk dalam daftar finalis Caraka. Saya yakin semuanya terkejut. Apakah kiamat memang benar sudah dekat sehingga hidup saya menjadi fast-forward begini? Baru saja bermimpi tiba-tiba terwujud, ajaibnya karya kami yang masuk fnal secara teknis dibuat oleh kami bertiga, Tuhan begitu adil rasanya.
 
Mungkin ada bubuk soda di dalam teh celup ini. Karya Ikas membuat panitia caraka memesan sebuah piala silver berlabel radio ad. Sepiring kesempatan ikut gala dinner dan sebuah piala silver adalah suatu kenikmatan yang berlebih-lebihan di dalam teh celup ini. Seketika saya melompat memmeluk ikas saat namanya dipanggil, kabarnya segelas air yang ada di meja tumpah karena lompatan saya, tumpah bersama perasaan saya yang tumpah. Meskipun karya saya dan Tita belum mampu membawa pulang piala, tetapi kemenangan karya Ikas berhasil menutup tahun 2012 dengan rasa manis. Tahun 2012 berhasil dibungkus dengan pita yang indah.

Tak lupa,di tanggal yang ditentukan suku maya sebagai hari kiamat, angkatan kami berhasil menyelenggarakan KNP dengan cukup baik terlepas dari segala kendala tempat, cuaca, dan apapun itu. Apa yang kami ributkan hampir setengah tahun ini akhirnya terlaksana dengan cukup.

 Apapun yang terjadi di tahun 2012 seolah -olah telah menjadi sebuah komposisi rasa sempurna bagi segelas teh hangat yang siap disajikan. Semoga 2013 bisa menambah varian rasa bagi teh celup saya :")








1 comment:

  1. Mengapa teh celup rasanya lebih enak dari teh botol? Karena rasa teh celup itu adalah seduhan usaha kita dalam membuatnya, sedangkan teh botol adalah instan, sukses ya untuk 2013 ini :)

    ReplyDelete

Search This Blog