Setelah kehujanan nasihat dari Bu Maryam karena tadarus dan hafalannya gak lancar, ujian agama terasa mulus setelahnya. Kaya habis makan permen mint sepuluh biji, lega banget. Sudah siap buat lari keliling sekolah tiga kali (baca : jalan bersama keliling sekolah) ternyata masih masih panjang sekalee antriannya, terpaksa kita ambil praktik Penjaskes yang lain, larinya terakhir.
bergandengan tangan memanjang sekitar sembilan orang sok girlband memenuhi jalan menyongsong pak Agung yang nampak sudah kepanasan menunggu segerombolan anak yang buat berakting lari saja sudah malas dibawah teriknya sinar matahari jam sebelas siang. Praktik Penjaskes pun berakhir. Tambah lagi permen mintnya, lima biji. Ini hari terakhir kita pake baju olahraga, ini hari terakhir kita mendzalimi guru olahraga. jadi ini hari terakhirku pake kaos nomer 189.
Ujian tari tak kunjung dimulai. semua sudah lengkap, kostum warna merah dan kuning buat tari saputangan serta kostum warna biru mirip kostum doraemon buat Genjir. Akhirnya, pas hujan lagi deres-deresnya ujian tari pun dimulai, kita dapet giliran setelah anak aksel. Eh ternyata narinya cuma setarikan nafas, cepet banget :)
Menembus hujan, lari dari Arbag balik ke kelas. Segera ganti baju. nggak sengaja ngomong sama Mirla, "akhirnyaaa! kemarin terakhir ngerjain MYOB,tadi terakhir pake baju olahraga,sekarang kita udah gak nari lagi sriiii!" , tiba-tiba hening sejenak di kepalaku. oh iya ini terakhir ya,wow. masih gak kerasa. masih gak kerasa bentar lagi dilepas ke alam liar.
No comments:
Post a Comment