awal-awal , di sms "kalian dimana?" aku diem aja , dalam hati bilang "kan aku udah nulis , hari kamis kan aku ga bisa" , kemudian di perjalanan pulang ( aku naik bis kota siang itu ) nomer tidak dikenal menelpon, dalam hati "ah pasti aku dicari, biarin aja" hape terus bergetar , berubah pikiran " mungkin penting, angkat yuk, kalo sial ya pasrah" ternya ta setelah diangkat, suara berat yang kukenal menjawab "tak tunggu di arbag sekarang!" dengan bodoh aku cuma bilang "hmm..hmm..ya ya ya..hmm" segera memencet tombol end call .mulai stress , "oh tidak, mengerikan aku meninggalkan tugas besar" tanganku mulai dingin
aku pindah bis, agak heran tumben ada keneknya cewek lagi,langsung aku duduk sambil mikir "aaaaaaaaargh! takut gila nih sama mas *piiip* kan biasanya yang nelpon bukan masnya" perjalanan aga jauh, aku yakin wajahku semakin suram juga. tiba-tiba hape bergetar lagi , kali ini aku nyaris tau siapa yang menelpon, bukan nyaris tapi benar-benar tau dan sangat paham dengan apa yang akan dikatakannya segera setelah aku memencet tombol answer , dan aku yang menyukai tantangan dan masih merasa bersalah menjawab "halo.. ya" dan benar " kamu dimana ?" dengan takut menjawab "di jalan,aku ga bisa latian hari ini mas, ada les" seketika itu juga bis bobrok yang memang sudah daritadi menggaggu pendengaran itu menambah suara dari kenek wanitanya yang agak gila,ia berteriak-teriak ga jelas , aku ga denger apa yang dikatakan mas *piiiip kedua itu . aku menafsirkan dan harusnya benar "kan udah komitmen to .. (ga denger) itu ga ada les (ga jelas ) yaudah kamu sekarang ke sekolah lagi, bisa toooo !" dan aku bilang "apa ? ga denger maaaas" mengulangi perkataannya dan aku hanya menangkap aku disuruh BALIK KE SEKOLAH (entah benar atau tidak) dan aku berpikir "eh lo gila, ini gue pulang aja boleh ngutang,gimana gue balik lagi bego!"
dirumah, udah mau berangkat les , ditelpon lagi ,melempar hape dan berpikir "iya, saya salah tapi aku juga punya tanggung jawab yang lain, saya anak yang baik yang sedang mencoba berbakti pada orang tua" -----> bukan maksudnya kalo aku ikut latihan aku durhaka, tapi maksudku kita kan punya banyak tanggungan , orangtua harus no.1 (ini sok gaya lagi gue)
well, saya juga agak bingung ngasih kesimpulan di posting ini gimana . sebenernya awalnya ada tujuannya .aku juga mau ngasih selamat ke diriku sendiri , baru kali ini aku ngerasa sangat bersalah meninggalkan sesuatu (hei, saya bersyukur jadi PADMANABA, yang sudah memberikan pelajaran tentang tanggung jawab )
tapi disini saya milih berangkat les , saya juga bikin komitmen loh waktu daftar les, saya juga bikin komitmen loh waktu saya ditakdirkan jadi anak dari orangtua yang mbayarin les saya
waaaa aku setuju banget sri sama tulisanmu. Sama banget sama apa yang aku alami T.T
ReplyDeletehahhaa benar bukaaaaaan ;)
ReplyDelete